Tuesday, August 25, 2009

al-insan






Makhluk teristimewa yang saya maksudkan di sini adalah manusia...




Manusia? Apakah manusia?



Manusia ialah...



Dalam diri seseorang insan yang digelar manusia mempunyai 4 elemen yang sangat penting. Tersebut adalah:



1) Nafsu
2) Roh
3) Hati
4) Akal




Mari kita lihat apa yang dikatakan dengan nafsu...



HATI



Hati memiliki 2 makna:
Pertama, daging berbentuk kerucut yang tersimpan di bahagian kiri dada. Di dalamnya terdapat rongga yang berisi darah hitam. Ini merupakan sumber roh hewani.
Kedua, luthf rabbani rohani. Ia memiliki hubungan dengan hati yang bersifat jasmani sama seperti hubungan a’aradh (accident) dan jisim, serta hubungan sifat dan yang disifati. Luthf merupakan hakikat manusia yang mengenali, mengetahui, yang diajak bicara, yang dituntut, yang diberi pahala, dan disiksa.



ROH (ar-Ruh)



Berkaitan dengan maksud roh, roh memiliki 2 makna:
Pertama, benda lembut, seperti udara yang dibawa darah hitam. Sumbernya adalah rongga hati jasmani. Dengan perantaraan pembuluh darah, ia menyebar ke bahagian-bahagian tubuh dan mengalir di dalam tubuh sehingga melimpahkan cahaya kehidupan. Rasa, penglihatan, pendengaran, dan penciuman yang dihasilkan oleh anggota-anggota tubuh sama seperti limpahan cahaya lampu di sudut-sudut rumah.
Kedua, luthf yang mengenali dan mengetahui dalam diri manusia. Ia merupakan salah satu dari dua makna hati. Itulah yang dimaksudkan Allah di dalam firman-Nya:
“ roh itu termasukurusan Tuhanku” (surah al-isra’:85)
Roh merupakan suatu keajaiban rabbani: akal dan pemahaman tidak sanggup mengenali dan memahami hakikatnya.



NAFS (an-nafs)



Nafs merupakan gabungan dari dua makna (polisemi):
Pertama, yang menghimpun dua kekuatan amrah dan syahwat dalam diri manusia. Penggunaan kata ini sudah lazim di kalangan sufi. Mereka megertikan nafsu sebagai asal yang menghimpunkan sifat-sifat tercela manusia. Mereka mengatakan, “merupakan keharusan melawan nafsu dan mengendalikan syahwat.” Hal ini ditunjukkan oleh sabda Rasulullah saw: “musuhmu yang paling besar adalah nafsumu yang berada dalam dirimu.”
Kedua, luthf yang telah kami sebutkan, iaitu hakikat, diri, dan esensi manusia. Namun, nafs ini disifati dengan berbagai sifat yang berada menurut perbezaan halnya. Jika ia tunduk di bawah perintah hingga hilang kegelisahan kerana menjauhi syahwat, ia dinamakan jiwa yang tenang (an-nafs al-muthma’innah).
“ wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu. (al-fajr:27-28)
Nafsu, dalam pengertian pertama tidak diperintahkan kembali kepada Allah s.w.t kerana ia jauh dari Allah s.w.t dan anggota partai setan. Jika nafsu tidak ditundukkan tetapi menjadi penolak nafsu syahwat, ia dinamakan an-nafsu al-lawwaamah.akan tetapi, jika nafsu meninggalkanperlawanan dan tunduk pada tuntutan syahwat dan panggilan setan maka dinamakan an-nafsu al-ammaarah bi as-su’ (nafsu yang sentiasa menyuruh kejahatan).



AKAL (al-‘Aql)



Akal memiliki dua maksud:
Pertama, pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu. Merupakan sifat pengetahuan yang tempatnya adalah khazanah kalbu.
Kedua, pengenalan pentang berbagai ilmu. Akal adalah kalbu. Lutfh, yang merupakan hakikat manusia, dalam Al-Quran sunnah juga dipakai untuk menyebut al-qolbu. Jadi, akal dalam al-quran dan sunnahang dimaksud di siniadlah sesutu yang dipakai manusia untuk memahami dab mengenal hakikat segala hal. Kadang-kadang ia diibaratkan sebagai kalbu jasmani yang berada di dalam dada, kerana diantara iadan lutfh terdapat hubungan khusus. Hal itu disebabkan hubungan lutfh dangan anggota badanlainnya hanya dengan perantaraan kalbu jasmani. Jadi, kalbu jasmani merupakan kerajaan,tunggangan, dan tempat aliran pertama bagi peraturan dan tindakan lutfh. Jadi, hati jasmani dan dada bagi manusiaseperti arasy dan al kursiy bagi Allah s.w.t dari satu sisi.
Di atas adalah eleman-eleman yang terdapat dalam diri seorang insan yang bergelar manusia... wahai sahabat-sahabat mari pula kita sama-sama megkaji pula tentang kelebihan-kelebihan seperti kemuliaan, hakikat dan pengertian tentang AKAL manusia.

No comments:

Post a Comment